Saturday, January 5, 2008

Logat Banyumasan

Logat Banyumasan

Logat Banyumasan ditengarai sebagai logat bahasa jawa yang tertua. Hal ini ditandai dengan beberapa kata dalam Bahasa kawi/sanksekerta yang merupakan nenek moyang dari bahasa jawa yang masih dipakai dalam logat Banyumasan seperti kata rika (jw = kowé, ind = kamu), juga kata inyong yang berasal dari ingong serta pengucapan vokal a yang utuh tidak seperti å (baca a tipis / miring) yang menjadi pengucapan dialek Banyumasan seperti halnya bahasa sanksekerta. Sebelum terkena pengaruh dari keraton/kerajaan, bahasa jawa hampir tidak ada perbedaan antara krama inggil dan ngoko. Setelah masa kerajaan-kerajaan jawa, maka bahasa jawa mengalami penghalusan, yaitu bahasa yang dipakai oleh rakyat biasa dan yang dipakai oleh keluarga kerajaan dibedakan pengucapannya walaupun maknanya sama.

Bahasa Banyumasan mempunyai ciri khas sendiri yaitu berupa pengucapan pada vokal a yang diucapkan utuh bukan å (baca a tipis) seperti yang kebanyakan logat bahasa jawa. Logat ini mempunyai penekanan huruf-huruf dengan lebih jelas atau lebih tebal, seperti huruf k diakhir kata dibaca mendekati bunyi g, huruf p mendekati b,akhiran ki menjadi ti dan huruf l yang pengucapannya tebal, juga ada beberapa partikel tambahan yang bisa dijadikan ciri logat banyumasan seperti lah, yuh, la, thok, baén, géh, gyéh, baé, tuli, teli, acan dll.

Bahasa logat Banyumasan lebih banyak dipakai pada penggunaan sehari-hari (bahasa pegaulan) oleh khalayak umum, teman akrab, sesama anak-anak, tetapi untuk bahasa pergaulan dengan orang tua atau bahasa krama inggil, tidak berbeda jauh dengan krama inggil pada umumnya.

Wilayah pemakai bahasa banyumasan meliputi sebagian besar eks karisidenan banyumas (Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Purwokerto) dan beberapa daerah yang berbatasan dengan wilayah Banyumas seperti Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Bumiayu, Pangandaran. Pada beberapa wilayah logat banyumas juga mengalami beberapa dialek seperti dialek Tegal yang lebih ke gaya pesisir, dialek Cirebonan yang merupakan bahasa banyumasan yang bercampur/terpengaruh dengan bahasa sunda.
Image and video hosting by TinyPic
Beberapa contoh kata-kata logat banyumasan yang unik dan khas
Banyumasan

















































































































































































































Banyumasan

Jawa


Indonesia



Sarap,
Nyarap
Mangan,
Sarapan
Makan
Pagi, sarapan
Madhang  Mangan  Makan
siang
Nyoré  Mangan bengi Makan
Malam
Kencot Ngelih,
luwé 
Lapar 
Rika,
Ko 
Sampeyan,
Kowé 
Kamu 
Nyong,
Inyong, Enyong 
Aku  Aku, Saya 
baén,
baé 
waé, aé  aja, saja 
kepriwén,
keprimén 
piyé,
kepriwé 
gimana,
bagaimana 
sekang  seko, teko  dari 
kiyé iki ini
kuwé  iku,  itu 
égin,
mégin, igun 
esih, isih  masih 
gigal  tiba, ceblok  jatuh (untuk
benda) 
téyéng iso, bisa bisa
dhisit,
dhingin, giri,
dhisik dulu
dhimin,
gimin
dhisik dulu
maén apik,
sip
baik, bagus
acan babar blas (belum)
sama sekali
entong enték habis
katisen kadhemen kedinginan
semriwing isis sejuk, angin semilir
gasik pagi, cepet lebih pagi/cepat
gethak,
geplak
jithak,
keplak
jithak
lebuh bledug debu
munthul téla ketela
rambat
cengis lombok
rawit
cabe
rawit
gandhul katés pepaya
nyigit
(mangan cengis)
??? makan
cabe rawit mentah
ngajog getun menyesal
bebeh aras-arasen males
jimot,
jiyot 
jupuk ambil 
nclekamin
pisan !
enak
banget, nikmat banget, sip banget !
mboké,
biyung
si
mbok,
ibu
mbekayu mbakyu,
mba
kakak
perempuan






Lainnya
Kamus Dialek Banyumas-Indonesia
Kamus Banyumas Online

No comments: