Thursday, August 30, 2007

Sejarah Banyumas

Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepamya pada hari Jum'at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah.
Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.

Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas sebagai pendirinya yang pertama adalah Raden Joko Kahiman yang kemudian meniadi Bupati yang pertama dikenal dengan iulukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).

Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raia Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworeio (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.

Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Keiawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberinama Kabupaten Banyumas.

Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.

Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?.
R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putrid Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu.
Adipati Banyak Geleh adalah keturunan ke 9 dari R. Aria Bangah dari Galuh Pakuan putra Pajajaran.

Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.

Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.

Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".

PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582

1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II
2. R. Ngabei Merta Sura (1560)
3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1561 -1620)
4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705
6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830)
Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja)
14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. R. Budiman (1953 -1957)
22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. R. Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - sekarang)

SEKILAS TENTANG BANYUMAS

SEKILAS TENTANG KABUPATEN BANYUMAS


Wilayah Kabupaten Banyumas terletak disebelah Barat Daya & merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah diantara letak garis bujur timur 108° 39' 17'' sampai 109° 27' 15'' & diantara garis lintang selatan 7° 15' 05'' sampai 7° 37' 10'' yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah :
Image and video hosting by TinyPic


Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang
Sebelah Selatan: Kabupaten Cilacap.
Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes.
Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara.

Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan seba-gian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergo-long potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M & masih Aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas karena tergolong d ibelahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim tropis basah. Demikian Juga karena terletak diantara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4° C - 30,9° C.

Kabupaten Banyumas berdiri pada : Jum'at Kliwon tanggal : 6 April 1582 atau bertepatan dengan tanggal 12 Robiulawal 990 Hijriah. Pendiri Kabupaten Banyu-mas adalah Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati Pertama dengan julukan atau gelar Adipati MARAPAT (MRAPAT). Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman merupakan SATRIA yang Luhur Budi-Pekertinya dan bisa menjadi teladan segenap warga Kabupaten Banyumas karena mencerminkan:

Sifat Altruistis yaitu tidak mementingkan diri sendiri.
Merupakan Pejuang Pembangunan yang Tangguh, Tanggap, dan Tanggon.
Pembangkit Jiwa Persatuan & Kesatuan.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyumas No.130/1207/1988 tanggal 13 Desember 1988, moto & ethos kerja Pemerintah Kabupaten Banyumas adalah SATRIA (Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, Aman).

Banyumas dikenal dengan berbagai predikat sebagai:

Pusat Budaya Banyumasan: Banyumas yang berbatasan dengan Jawa Barat yang dikenal dengan Budaya Sunda & Tepian Jawa Tengah yang berbahasa Jawa menjadikan Banyumas memiliki kelebihan Bahasa & Budaya Banyumasan.

Daerah/ Kota Perjuangan - Semenjak Masa Pergerakan kebangsaan Indonesia, Banyumas tidak pernah ketinggalan & secara runtut ikut Andil dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda. Banyumas melahirkan SATRIA Banyumas, seperti -Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Jenderal Gatot Subroto.

ota Pendidikan - Banyumas memiliki banyak Perguruan Tinggi, antara lain Universitas Jendral Soedirman (UNSOED), Universitas Wijaya Kusuma (UNWIKU), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE-Satria), POLITEKNIK PRATAMA PURWOKERTO, Akademi Management Informatika & Komputer (AMIK-Veteran), Sekolah Tinggi Ilmu Agama, Universitas Muhammadiyah, STIMIK "Widya Utama", Akademi Teknik Wiworotomo.

Kabupaten Banyumas merupakan daerah tujuan Wisata yang mempunyai obyek-obyek menarik untuk dikunjungi antara lain berupa tempat Wisata Alam, Atraksi Wisata, & Budaya.

Cara Pencapaian

Untuk mencapai daerah Banyumas dapat menggunakan transportasi darat yang dapat dilakukan dengan berbagai Armada Angkutan Darat: Kereta Api, Bus Antar Propinsi, Bus Antar Kota yang menghubungkan Kota-Kota diseluruh Pulau Jawa terutama tujuan Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Semarang.

Sumber : http://www.pariwisata.banyumas.go.id